Thursday, October 01, 2009

2nd stop: Amazing Thailand

Sesampainya di Phuket airport, karena kami hanya berbekalkan alamat dan nama hostel tempat kami menginap dan kurang informasi (kondisi Thailand mirip2 sama Indonesia, agak sulit soal transportasi umumnya), dan lalu kami bertanya pada informasi, dan informasi menyarankan untuk naik mobil van (seperti yang digunakan travel) yang disediakan di depan airport, dengan perorang membayar 150 bath, sekitar Rp 45.000,-. Cukup mahal, tapi karena sudah malam dan kami tidak tahu lagi harus naik apa, dan ternyata dari airport menuju ke hostel kami juga memang cukup jauh.

Tetapi jika untuk mengelilingi Phuket Island dapat dilakukan dengan menggunakan sepeda motor sewaan, biaya sewa perharinya sekitar 200 bath atau sekitar Rp 60.000,-. Dengan modal nekat menggunakan peta yang di dapat dari bandara. Tidak perlu takut nyasar, karena peta dan petunjuk jalannya cukup jelas. Tapi jangan lupa harus punya SIM internasional ya, kecuali modal nekat seperti kami kemarin, hehe untung sedang tidak ada razia, katanya sering kali ada razia jadi harus hati-hati. Atau dapat juga menggunakan tuk-tuk (semacam angkot-nya Thailand) atau taksi. Yang unik dari taksi-taksi yang ada disana adalah taksi-taksi disana tidak berseragam seperti di Indonesia, disana taksinya seperti mobil-mobil pribadi saja, bahkan bagus-bagus dan dimodif layaknya mobil-mobil gaul, hehehe...


dibonceng Winda keliling pulau


tuk-tuk

Tempat yang kami kunjungi di Phuket Island:

1. Na Nai Road
banyak hostel, hotel dan juga tempat makan. Kami sempat menginap satu malam disini, tapi kemudian pindah karena masih jauh dari pantai. Tapi di sebelah hostel kami ada restoran yang jual Tom Yam seafood enak banget!


kami jalan kaki dari Nanai Road menuju Rat Uthit saat berpindah hostel, pake acara nyasar dulu pula!hehe

2. Rat Uthit
Malam-malam selanjutnya di Phuket kami menginap di jalan ini. Dekat dari mana-mana, ke pantai jalan kaki saja (pantai Patong yang terdekat), mall Jungceylon juga ada, tempat makan dari mulai restoran, tenda sampai gerobak juga banyak, dan ada pasar tempat membeli oleh-oleh (tapi tidak disarankan belanja oleh-oleh di Phuket, karena harga lebih mahal jika dibandingkan dengan Bangkok).

3. Patong Beach
Karena ini pantai terdekat dari Rat Uthit, maka inilah pantai yang paling sering kami kunjungi selama berada di Phuket. Patong beach bisa dibilang mirip dengan Pantai Kuta Bali, karena ramai, di sepanjang jalan sebrang pantai terdapat tempat-tempat makan. Dan kita bisa melihat pemandangan orang-orang yang sedang bermain paralayang. Menikmati sunset disini juga cukup bagus. Oia, saat aku dan Winda jalan-jalan disini tidak sengaja menemukan seperti sebuah desa nelayan di ujung pantai ini.





4. Wat Chalong
Salah satu wihara terbesar yang ada di Phuket Island, salah satu tempat yang wajib dikunjungi di Phuket (kata buku turisnya, hehehe).





5. Chalong Bay
Sebuah dermaga, dan banyak kapal-kapal (kalau kataku sih mirip-mirip Ancol cuma lebih bersih, hehe)



6. Promthep Cape
Ini merupakan ujung pulau Phuket, dan merupakan spot terbaik untuk melihat sunset, tapi sayangnya saat kami kesana sedang mendung jadi sunsetnya tak terlihat.



7. Bangla Road
Jangan lupa, salah satu yang terkenal dari Thailand adalah Lady Boy-nya (sebutan untuk para waria disana). Lokasinya persis di depan Jungceylon mall. Saat malam sudah sangat larut, jalan ini ditutup, dan kendaraan bermotor tidak dapat lewat, khusus pejalan kaki. Dan disepanjang jalan ini banyak bar-bar yang menawarkan hiburan lady boy-nya. Bangla Road ini merupakan pusat kehidupan malamnya. Kalian ga perlu masuk ke dalam bar nya untuk melihat para lady boy menari, karena mereka menari di depan atau di balkon bar untuk menarik para pengunjung masuk. Dan sungguh, lady boy-nya cantik-cantik, hati-hati para pria tertipu karena sulit membedakan dengan wanita tulen! hehehe...




Ladyboy

Phi Phi Island

Pada saat di airport, saat sedang bertanya di informasi, kami ditawari untuk pergi ke Phi Phi Island (itu loh tempat shootingnya film The Beach, Leonardo DiCaprio!hehe..), pulang pergi Phuket-Phi phi-Phuket dengan menggunakan kapal besar, makan siang dan snorkeling (tapi cuma lifevest dan google-nya saja, klo fin atau kaki kataknya sih bayar lagi) seharga 1100 bath atau sekitar Rp 330.000,-. Kami merasa sedikit tertipu karena ternyata kapal yang digunakan tidak sebagus digambar (ingat foto suka menipu) dan ternyata kalau kami mencari diluar (bukan di airport) bisa mendapat harga lebih murah, karena saat dalam perjalanan bertemu sebuah keluarga muda yang sama-sama berasal dari Indonesia. Udah mana saat itu cuaca lagi ga bagus, jadi kami ga bisa snorkeling di banyak tempat, tapi makan siangnya enak sih, hehe... Yah namanya juga pengalaman pertama jadikan sebagai pembelajaran saja, tapi kalau saranku kalau kalian ke Phi Phi sempatkanlah menginap disana supaya puas dan ga rugi. Sempat lihat-lihat harga penginapannya tidak begitu mahal, dan kalau mau keliling untuk snorkeling bisa menyewa perahu kecil.

Saat perjalanan pulang dari Phi phi menuju Phuket, cuaca memang benar-benar sedang tidak bagus dan goncangan kapal sangat kuat, sampai-sampai setiap orang dibagikan kantong plastik! Hahahaha jadi buat yang mabokan jangan lupa bawa antimo, dan tidur sepanjang perjalanan.


begitu melihat bukit-bukit batu di sekeliling Phi Phi, mas Akta langsung minta foto-foto




bonceng turis Bangla keliling pulau, hehe. Banyak orang-orang yang keliling menggunakan sepeda


Mas Fandi kasih makan ikan saat snorkeling

Hal yang tak terlupakan untukku selama disana:
Makanan
(Seafood, Tom Yam, buah-buahan, barberque pinggir jalan, dll.)
Kalau kalian pecinta wisata kuliner ini adalah surganya. Tom Yam disini enak-enak banget! Seafoodnya juga, kami bahkan pesta seafood pada saat makan malam terakhir di Thailand. Jajan-jajanan pinggir jalan juga yahud-yahud. Tak ketinggalan buah-buahannya, murah dan enak! Selama beberapa hari disana setiap hari aku pasti beli buah-buahannya. Kalau di dekat Jungceylon mall ada pasar modern, dimana jual dari mulai buah,ikan, dan daging! Lebih baik beli buah disini, karena di tukang buah pinggir jalan kadang mahal (harganya suka beda-beda), tapi kalau sore dan malam suka ada mobil pick up yang berjualan buah (tapi cuma 2 macam) dan biasanya murah banget!

Info:
Harga-harga hostel di Phuket cukup murah antara Rp 50.000 - Rp. 200.000,-. Hostel kami menginap, yaitu Coast Star Mansion Hostel, perorang 150 bath atau Rp 45.000,- . Dan kamarnya bersifat private room (biasanya diisi 2 orang, jadi satu kamar harganya Rp 90.000,-), memang tidak pakai AC hanya fan saja, tapi kamar mandi dalam (air hangat), TV, lemari dan meja rias disediakan serta dapat handuk ganti setiap harinya dan kamar dibersihkan setiap hari.
Disana terdapat laundry kiloan yang cukup murah dan cepat.
Orang-orang Thailand tidak begitu pandai berbahasa Inggris, dan wajah orang Indonesia mirip-mirip Thailand, selama disana, aku dan Winda selalu dikira orang Thai dan diajak bicara bahasa tagalog.
Untuk yang muslim, hati-hati daging babi!

Tips lainnya:
Sesampainya di bandara, jangan lupa untuk mengambil peta (gratis) dan juga brosur-brosur yang biasanya ada di bandara-bandara, penting banget!
Belajarlah membaca peta !



Melalui darat, kami melanjutkan perjalanan ke kota Penang, Malaysia.

5 comments:

  1. bener2 mupeng ih...
    ayo dong posting lagi, ehehehe...

    ReplyDelete
  2. ngeliat foto lady boy jadi inget britney spears neng :D

    ReplyDelete
  3. waaah serunya.. lumayan neh buat nambah2 info, krn gw sama temen2 gw juga rencananya mo backpacking ke thailand..

    btw slm kenal ya ^^

    ReplyDelete
  4. wah, asik bgt ke Thailand kayaknya,,, hohoho,,, tapi masih bokek,, wkwkwk... :D

    ReplyDelete